_Kisah Hikmah_
Keadaan sunyi senyap.
Waktu telah larut malam. Ibrahim bin Ethem berjalan seorang diri. Saat itulah
ia tiba-tiba terbalik dari langkahnya karena mendengar suatu suara. Suara ini
adalah doa seorang pemuda :
“Ya Allah! Sungguh hati ini teramat sangat merindukan
diri-Mu. Nafsu ini senantiasa taat kepada-Mu. Hamba ingin bersua dengan wajah
suci-Mu. Kapankah Engkau berkenan mengambil nyawaku untuk berjumpa dengan-Mu?”
Demikianlah doa yang dipanjatkan oleh pemuda itu dalam
linangan air mata.
Mendengar panjatan doa yang seperti ini Ibrahim bin Ethem
segers mendekati pemuda itu. Hatinya telah ikut membara sehingga ia pun bertanya
kepada pemuda itu :
“Wahai anak muda yang berjiwa mulia! Meski engkau masih
sangat muda, lalu apa yang telah membuatmu sedemikian merindukan Allah SWT?
Bagaimana kita bisa memahami pertanda seorang mencintai Allah SWT?”
Pemuda yang berjiwa penuh dengan cinta kepada Allah SWT
itu menjawabnya demikian :
“Senantiasa berdzikir kepada Allah dengan sepenuh hati
dan cinta.”
Ibrahim bin Ethem kemudian bertanya lagi :
“Lalu apa hal yang dapat membuat seseorang sedemikian
ingin berjumpa dengan Allah SWT?”
Pemuda itu kembali menjawabnya :
“Janganlah sekali-kali melupakan Allah SWT baik dalam
setiap waktu, setiap keadaan..; senantiasa bersama dengan-Nya, senantiasa
mengingat-Nya..”
Setelah mendengar penuturannya ini Ibrahim bin Ethem
kemudian berkata kepada dirinya sendiri :
“Wahai Ibrahim! Jika engkau ingin mencintai Allah SWT,
maka cintailah seperti anak muda ini!”
Quotes : "Sungguh
betapa senangnya seseorang yang bisa mencintai Allah dengan segenap jiwanya,
dengan sepenuh hati yang lembut, tulus, dan ikhlas!"
Sumber ; Buku Karya Ferudun Ozdemir