_Kisah Hikmah_
Suatu hari seorang alim
agung bernama Bahlul Dana berlama-lama mentafakuri sebuah rumah reyot dipinggir
jalan yang hampir roboh. Ia merenungi bagaimana jika rumah itu benar-benar
roboh. Dan kembali suatu hari saat ia bertafakur, tiba-tiba rumah yang
dilihatnya itu roboh. Mendapati kejadian ini Bahlul Dana mengungkapkan
kegembiraannya yang tiada terhingga. Tentu saja orang-orang disekelilingnya
yang sama sekali tidak paham mengapa ia gembira rumah itu roboh saling bertanya
kepadanya. Mendapati pertanyaan mereka, Bahlul Dana menjawabnya demikian :
“Rumah itu roboh persis searah dengan condongnya.”
Namun, jawaban yang diberikannya ini justru semakin
membuat semua orang bingun.
“Memangnya kenapa kalau rumah itu roboh searah dengan
condongnya?”
Bahlul Dana kemudian menceritakan hikmah dari
bertafakurnya demikian :
“Sebagaimana rumah itu, apa saja yang ada di dunia ini
pada akhirnya akan jatuh sesuai dengan kecondongannya. Demikian kecondonganku
adalah kepada Allah SWT, karena itu semoga akhir dari hidupku insyaa Allah akan
berjumpa dengan Allah SWT. Wahai warga! Berteguhlah untuk selalu bercondong
kepada Allah saat ruku’ dan sujud. Jangan sampai kita jatuh kepada yang lain
saat meninggalkan dunia ini.”
Quotes : "Setiap
orang haruslah selalu berusaha untuk condong kepada Allah SWT ; agar selalu
taat meniti jalan-Nya. Caranya tidak lain adalah berusaha melawan ketidak
sabaran dengan kesabaran, melawan kelupaan dengan berdzikir, melawan
kesombongan dengan bersyukur, melawan pembangkangandengan taat, melawan pelit
dengan dermawan, melawan keraguan dengan keyakinan, melawan riya’ dengan
ikhlas, melawan dosa dengan bertaubat, melawan kebohongan dengan kebenaran,
melawan kebodohan dengan bertafakur sehingga insyaa Allah bisa menjadi hmba
yang baik di sisi Allah SWT."
Sumber ; Buku Ferudun Ozdemir
No comments:
Post a Comment