Monday, August 7, 2017

Seperti Inilah Permasalahan Dunia

Mevlana suatu hari datang ke rumah, dia melihat anaknya tampak sedih dan kemudian bertanya penyebabnya, anaknya :
“Tidak apa-apa..” ucapnya
            Setelah itu Mevlana pergi keluar, dia mengambil topeng serigala yang tergantung di pintu, kemudian dia memakainya dan mulai meraung sambil mengangkat tangannya. Anaknya tertawa melihat hal ini. Mevlana masuk ke dalam dan berkata pada anaknya :

            “Lihatkan, seperti inilah permasalahan-permasalahan dunia. Padahal serigala merupakan seekor hewan yang menakutkan, tetapi engkau tidak tidak karena tahu bahwa di belakangnya adalah ayahmu. Oleh karena itu, jangan pernah lupa juga bahwa di belakang segala permasalahan terdapat Allah dan yakinlah pada-Nya.”

Quotes ; "Ketika engkau diselimuti oleh suatu permasalahn dunia, jangan pernah lupa bahwa Allah Yang Maha memberi permasalahan itu, Dia juga Yang Maha Kuasa untuk memecahkan permasalahan itu. Berlindunglah kepada Allah dari segala ketakutan, permasalahan.. Sehingga semuanya akan terlihat mudah bagimu.."

Sumber ; Buku Karya Ferudun Odzemir

Saturday, August 5, 2017

Hamba Seperti Apakah Ini ?

_Kisah Hikmah_
Suatu hari Malik bin Dinar membaca Surat Al – Fatihah. Ketika sampai ayat ; “Iyyaka na’budu wa iyyaka nastain / Hanya kepada-Mu aku menyembah, dan hanya kepada-Mu aku memohon pertolongan. Saat itulah hatinya bergetar, pedih, seolah duri menancap. Sehingga ia menangis tersedu-sedu. Dengan air mata terus berlinang hingga membasahi jubahnya ia berkata :
            “Jika saja ayat ini tidak tercantum di dalam Al Quran dan tidak juga diharuskan untuk membacanya saat shalat, maka aku tidak akan mungkin pernah membacanya.”
            Mendengar penuturannya ini beberapa orang disekelilingnya bertanya kepadanya :
            “Wahai punggawanya para hamba kekasih Allah! Mengapa engkau berkata demikian?”
            Malik bin Dinar menjawabnya demikian :

            “Meski aku berucap hanya kepada-Mu aku menyembah, dengan penuh yakin aku tahu diriku sering kali masih menjadi hambanya nafsuku. Demikian juga meski aku berkata hanya kepada-Mu aku memohon pertolongan, namun masih juga aku sering mengetuk pintu selain pintu-Nya, masih juga aku berterima kasih dan mengadukan keluhanku kepada yang selain-Nya. Kalau demikian hamba semacam apa diriku ini?”

Quotes : "Mungkin secara lisan kebanyakan dari kita telah sering berucap untuk hanya menghamba kepada Allah SWT. Namun, kita harus memerhatikan sikap dan perbuatan kita sehari-hari. Karena terkadang ada sikap dan perbuatan yang benar-benar kelewatan sehingga kita lupa kalau kita menghamba kepada Allah SWT dan justru meminta kepada sesama hamba.. Oleh karena itu, jika saja kita mendalami makna surat Al – Fatihah, maka Insyaa Allah kita akan lebih memahami hikmah yang terkadung di dalamnya..."

Sumber ; Buku Karya Ferudun Odzemir

Thursday, August 3, 2017

Janganlah Menguji Para Hamba Allah

_Kisah Hikmah_
Syeikh Naqsabandi mengunjungi rumah seorang bernama Husrev yang berasal dari kota Buhara. Di tengan perbincangan di antara keduanya pada suatu malam, tiba-tiba Syeikh Naqsabandi berkata : “Lihatlah, ada siapa diluar?”
            Saat tuan rumah keluar ia mendapati adanya seorang yang berkunjung dengan membawa satu piring penuh buah pear. Ternyata ia adalah penduduk kampung yang bernama Yusuf. Ia sengaja membawa buah pear itu untuk diberikan kepada Syeh dan para santrinya. Tidak lama kemudian sang tuan rumah mempersilahkannya untuk masuk. Saat itulah, piring yang berisi buah pear itu dihidangkan, Syeh Naqsibandi mencampurnya kemudian mengambil satu buah untuk diberikan kepada seorang yang telah membawanya. Ia kemudian berkata :
            “Kenapa engkau membawa buah pear ini?”
            Saat itu Yusuf menjawabnya demikian :
            “Saya mendengar ada seorang waliyullah yang datang ke kampung ini. Saat itulah saya mengumpulkan buah pear ini. Salah satunya sudah saya beri tanda. Jika seorang yang datang ke kampung ini benar-benar seorang waliyullah maka ia pasti akan tahu mana buah pear yang sudah saya beri tanda. Dengan tujuan itulah saya membawa buah pear ini.”
            Mendengar penuturannya ini Syeh Naqsibandi berkata :
            “Sekarang lihat apakah buah pear yang saya berikan kepadamu yang sudah engkau beri tanda?”
            Orang itu berkata :
            “Benar, buah pear ini yang sudah saya beri tanda”
            Setelah itu Syeh Naqsibandi atau yang bernama asli Muhammad Bahauddin berkata :

            “Janganlah engkau menguji para waliyullah. Maksudku memberi pear yang sudah engkau beri tanda bukanlah untuk menunjukan karomah. Melainkan untuk menghilangkan pikiran jelek yang ada pada dirimu. Jika saja kami tidak menunjukkannya maka engkau akan tetap berpikiran jelek tentang diri kami. Sehingga engkau sendiri yang akan merugi. Karena itulah kami menunjukkan buah pear itu agar engkau tidak termasuk orang yang merugi.”

Quotes : "Para waliyullah terkadang dapat menunjukkan karomah. Namun, saat menunjukannya mereka bukanlah dengan niat sebagai sebuah pertunjukan, melainkan mereka menunjukannya atas seizin Allah SWT agar tidak terjadi fitnah. Oleh karena itu, janganlah seseorang menguji mereka. Karena berat sekali hukumannya. Daripada menguji para waliyullah, akan lebih baik jika seseorang menguji dirinya sendiri, yang mana hal ini jauh lebih ia butuhkan"

Sumber ; Buku Karya Ferudun Odzemir

Wednesday, August 2, 2017

Khusyu’ dalam Shalat

_Kisah Hikmah_
Pada suatu pertempuran sahabat Ali ra terkena panah hingga menembus ke dalam tulangnya. Meski telah dilakukan segala cara tetap saja tidak bisa mengeluarkan anak panahnya. ‘Tanpa dibedah dan dipecah tulangnya, maka anak panah itu tidak akan mungkin dikeluarkan’, demikian kata para sahabat. Dalam keadaan seperti itulah para sahabart menunggu datangnya waktu shalat. Karena shalat adalah dzikirnya yang akan membuatnya terlepas dari segala ikatan dunia. Demikian para sahabat enunggu sampai shalat fardhu dan sunnah untuk melakukan operasi dan mencabut anak panahnya. Seorang sahabat yang mengobati saat itu melakukan operasi kemudian memecah tulangnya untuk mengeluarkan anak panah yang menancap ke dalam tubuh sahabat Ali ra.
            Beberapa saat sebelum selesai shalat anak panah dapat dikeluarkan. Setelah selesai shalat sahabat Ali ra merasa rasa sakitnya berkurang ‘sepertinya rasa sakitku berkurang’. Kemudian para sahabat menceritakan bahwa baru saja dilakukan operasi dan pemecahan tulang. “Baru saja dilakukan ini dan itu. Saat itu engkau sama sekali tidak tahu.”
            Mendengar cerita ini sahabat Ali ra berkata : “Saat aku bermunajat kepada Allah SWT maka dengan kelezatan munajat itu meski dunia luluh-lantak atau jemparing dan anak panah melesat mengenai tubuhku pun aku sama sekali tak akan merasakan pedihnya.”

Quotes : "Sedemikian khusyu’ saat bermunajat kepada Allah sehingga meski ujung tombak yang menembus tidak akan terasa"

Sumber ; Buku Karya Ferudun Ozdemir

Tuesday, August 1, 2017

Hari Ini Aku Akan Memberi Makan Siapa Demi Mendapatkan Ridho Allah swt

_Kisah Hikmah_
Ibrahim Hakki adalah seorang yang setiap hari selalu menghidangkan jamuan makan, membagi rezekinya kepada para tamu dan fakir miskin. Suatu hari sebagaimana biasanya menjelang malam ia mulai menunggu “Hari ini akan mengundang makan siapa untuk mendapatkan ridho Allah?” Ternyata tidak lama kemudian ada seorang yang datang mengetuk pintu dengan tergesa-gesa. Saat pintu dibuka oleh Ibrahim Hakki ternyata yang datang adalah seorang yang hampir pingsan karena kelaparan. Mendapati kedatangannya ini Ibrahim Hakki mengucap syukur “Ya Rabbi puji syukur aku ucapkan kepadamu. Hari ini Engkau juga telah memberi kesempatan kepadaku untuk berbagi rezeki limpahan-Mu.”
            Hidangan makan pun segera disiapkan. Ibrahim Hakki menemani tamunya untuk segera makan malam. Sebelumnya Ibrahim Hakki mengangkat kedua tangannya untuk memanjatkan doa. Saat itulah ia sedikit melirik ke arah sang tamu. Ia mendapati sang tamu tidak ikut berdoa maupun membaca aamiin. Seusai berdoa Ibrahim Hakki bertanya kepadanya :
            “Kenapa engkau tidak membaca aamiin?”
            Dengan wajah sangat malu sang tamu itu menjawabnya :
            “Aku bukanlah seorang muslim.”
            Mendengar jawaban ini Ibrahim Hakki langsung marah sejadi-jadinya :
            “Pergi kamu! Seorang kafir tidak boleh ikut makan dalam jamuan makanku!”
            Tidak lama setelah kejadian ini Ibrahim Hakki mendengar adanya suara yang berkata :

            “Ya Ibrahim! Aku senantiasa melimpahkan rezeki kepada hamba-Ku meski mereka tetap berada dalam kekafiran. Lalu kenapa engkau baru memberi sekalipun sudah mengusirnya”

Quotes : "Di dunia ini Allah SWT melimpahkan rezeki baik kepada yang beriman maupun yang kafir ; baik kepada yang taat maupun yang ingkar. Oleh karena itu, jika engkau mendapati seorang yang membutuhkan, fakir miskin dan kelaparan maka tuntunlah tangannya ; berikanlah kepadanya sebagian dari rezeki yang telah Allah limpahka. Jika Allah hendak menjadikanmu sebagai wasilah untuk memberikan rezeki kepada seseorang maka janganlah sekali-kali engkau mencoba menghalang-halanginya!"

Sumber ; Buku Karya Ferudun Odzemir