_Kisah Hikmah_
Suatu hari Malik bin
Dinar membaca Surat Al – Fatihah. Ketika sampai ayat ; “Iyyaka na’budu wa
iyyaka nastain / Hanya kepada-Mu aku menyembah, dan hanya kepada-Mu aku memohon
pertolongan. Saat itulah hatinya bergetar, pedih, seolah duri menancap.
Sehingga ia menangis tersedu-sedu. Dengan air mata terus berlinang hingga
membasahi jubahnya ia berkata :
“Jika saja ayat ini tidak tercantum di dalam Al Quran dan
tidak juga diharuskan untuk membacanya saat shalat, maka aku tidak akan mungkin
pernah membacanya.”
Mendengar penuturannya ini beberapa orang disekelilingnya
bertanya kepadanya :
“Wahai punggawanya para hamba kekasih Allah! Mengapa
engkau berkata demikian?”
Malik bin Dinar menjawabnya demikian :
“Meski aku berucap hanya kepada-Mu aku menyembah, dengan
penuh yakin aku tahu diriku sering kali masih menjadi hambanya nafsuku.
Demikian juga meski aku berkata hanya kepada-Mu aku memohon pertolongan, namun
masih juga aku sering mengetuk pintu selain pintu-Nya, masih juga aku berterima
kasih dan mengadukan keluhanku kepada yang selain-Nya. Kalau demikian hamba
semacam apa diriku ini?”
Quotes : "Mungkin
secara lisan kebanyakan dari kita telah sering berucap untuk hanya menghamba
kepada Allah SWT. Namun, kita harus memerhatikan sikap dan perbuatan kita
sehari-hari. Karena terkadang ada sikap dan perbuatan yang benar-benar
kelewatan sehingga kita lupa kalau kita menghamba kepada Allah SWT dan justru
meminta kepada sesama hamba.. Oleh karena itu, jika saja kita mendalami makna
surat Al – Fatihah, maka Insyaa Allah kita akan lebih memahami hikmah yang
terkadung di dalamnya..."
Sumber ; Buku Karya Ferudun Odzemir
No comments:
Post a Comment