Apa si subnetting itu?
Subnetting adalah proses membagi
atau memecah sebuah network menjadi beberapa network yang lebih kecil atau yang
sering di sebut subnet yang bertujuan untuk mempercepat jalur data.
Subnet mask adalah istilah yang mengacu kepada angka biner
32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID.
Representasi panjang prefiks dari sebuah subnet mask :
Cara yang digunakan untuk merepresentasikan sebuah subnet
mask dengan menggunakan bit yang mendefinisikan network identifier sebagai
sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network prefix seperti
tercantum dibawah ini.
A.
Contoh
: Network identifier dari kelas B 138.96.0.0 memiliki subnet mask 255.255.0.0
dapat direpresentasikan sebagai 138.96.0.0/16
Biasanya dalam perhitungan subnetting
semuanya pasti mengenai seputar Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok
Subnet, dan Broadcast Address.IEFT.
Perhitungan subnetting :
Contoh:
Diketahui IP Addres =
192.168.31.2/27.Tentukan :
a.
Subnetmask
b.
Network Address
c.
Broadcast Address
d.
Rincian subnetnya
Jawaban :
a.
Sunbetmask
/27=11111111.11111111.11111111.11100000
255.255 .255.224
b.
Network Address
Untuk menghitung network address dapat di cari dengan menggabungkan IP
Address dan subnetmask dengan menggunakan logika AND, seperti berikut :
IP Address = 192.168.31.2
= 11000000.10101000.00011111.00000010
Netmask /27 = 11111111.11111111.11111111.11100000 AND
Net Address = 11000000.10101000.00011111.00000000
= 192 . 168 .
31 . 0
c.
Broadcast Address
= 11000000.10101000.00011111.11111111
= 192 . 168 . 31 . 255
d.
Rincian subnet
jumlah blok subnet yg terbentuk = 2^3 = 8 buah blok
rentang / panjang blok tiap net = 32
1.192.168.31.0 – 192.168.31.31
2.192.168.31.32 – 192.168.31.63
3.192.168.31.64 – 192.168.31.95
4.192.168.31.96 – 192.168.31.127
5.192.168.31.128 – 192.168.31.159
6.192.168.31.160 – 192.168.31.191
7.192.168.31.192 – 192.168.31.223
8.192.168.31.224
– 192.168.31.255
B.
Contoh
2 : SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Lakukan subnetting pada sebuah NETWORK
ADDRESS 192.168.1.0/27 !
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan
Subnet Mask /27 berarti 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224).
1.
Jumlah Subnet = 2^x, dimana x adalah banyaknya
binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3
oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 2^3 = 8 subnet.
2.
Jumlah Host per Subnet = 2^y – 2, dimana y
adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir
subnet. 2^5 – 2 = 30 Host.
3.
Blok Subnet = 256 – nilai oktet terakhir subnet
mask = 256 – 224 = 32 (kelipatan 32 hingga total 8 subnet/tidak melebihi 255).
Subnet berikutnya adalah 32+32= 64 , lalu 64+32= 96 dst . Subnet lengkapnya 0,
32, 64, 96, 128, 160, 192, 224.
4.
host dan broadcast yang valid?
C.
Contoh
3 : SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Kita coba subnetting pada IP Address class
B. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah CIDR /17
sampai /30 . Untuk CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting
Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan
seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai
/30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah
selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Dari pada bingung, kita pakai contoh aja:
Kita coba hitung dengan subnetmask /17
sampai /24 dulu. Contoh NETWORK ADDRESS 172.16.0.0/17
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan
Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
1.
Jumlah Subnet = 2^x, dimana x adalah banyaknya
binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.
2.
Jumlah Host per Subnet = 2^y – 2, dimana y
adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir.
Jadi jumlah host per subnet adalah 2^14 – 2 = 16.382 host
3.
Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya
adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128,
192.
4.
Alamat host dan broadcast yang valid?
Kesimpulan :
Komputer yang dapat saling terhubung dengan komputer lain
adalah komputer yang berada pada satu subnet mask. Apabila tedapat dua komputer
yang berada pada subnet mask yang berbeda maka komputer tersebut tidak dapat
terhubung. Semakin banyak subnetnya maka akan semakin sedikit jumlah hostnya.
Proses subnet mask tersebut disebut subnetting.
Komputer dapat terhubung apabila :
– Net ID sama
– Host ID berbeda
– Broadcast sama
– Netmask sama
Universitas Kuningan
No comments:
Post a Comment